Rasis Kekeyi



Kekeyi adalah orang yang berbakat dalam hal entertainment, kekurangannya adalah dia tidak masuk label musik rekaman populer di Korea Selatan. Awal mula dia masuk ke dunia hiburan yang saya tahu dari youtube ketika dia mengunggah video tutorial make-up. Banyak yang terbantu dan terhibur sampai viral disana-sini karena dianggap lucu. Banyak Meme tentang kekeyi bertebaran di media sosial. Berselang lama kelucuan berubah menjadi pembulian.

Bulan berikutnya Kekeyi pernah disuruh melakukan hiburan yang kuno yakni settingan hubungan pacaran. Sampai akhirnya berita-berita hubungannya itu hilang ditelan berita lainnya. Menurut saya dunia hiburan Indonesia tidak begitu kreatif, bukan semua hanya sebagian.

Menjelang akhir bulan Mei Kekeyi mencoba peruntungan dengan mengupload video musik dia menyanyi. Judul video musiknya "Keke Bukan Boneka" berdurasi 3 menit 25 detik saya menonton sampai habis dan tanpa skip iklan. Saya penasaran saja tiba-tiba bisa jadi trending nomor 1 di Indonesia maka saya tontonlah video itu. 

Hampa rasanya lihat youtube tanpa lihat komentar. Maka saya scroll kebawah. Taraaa..komentar positif ditelan semua oleh komentar negatif netizen Indonesia. Bulli dan rasis ke fisik kekeyi dimana-mana. Sejenak saya merenung. Kenapa? kenapa semua orang begitu serius. Ini cuma hiburan. Seorang gadis berumur 20-an tahun menari dan bernyanyi sebisa dirinya mencoba menghibur dunia peryutuban. Apakah semua orang tidak dapat apa maksud videonya. Tidak bisakah orang-orang rileks.

Saya tertawa mengingat diri saya ketika masa-masa pubertas. Hal yang saya lakukan hampir sama seperti orang-orang itu dikolom komentar. Bedanya dahulu saya melakukannya di Facebook. Semua orang pernah melakukan kesalahan.

Awal bulan Juni terjadi masalah, kabarnya Rini Wulandari (Rini Idol) jebolan Indonesia Idol 2006 bersama Sony Music melakukan takedown ke pihak Kekeyi. Brutal sekali. Mereka menonton videonya sampai habis atau lihat judulnya saja. ATAU hanya tidak senang karena video Kekeyi trending. Ayolah! Kenapa harus copyright ke video yang sama sekali tidak ada unsur cover-mengcover lagunya. Boro-boro menyaingi Rini Idol yang juara 1 kontes menyanyi Kekeyi mau ikut kontes menyanyi saja setidaknya perlu berpikir ulang. 

Ayolah! Tidak level jika kita membandingkan Rini Idol bersama Sony Music dengan Kekeyi. Sangat jauh dari kualitas musik dan lain-lain. Kenapa harus di copyright padahal dari lirik yang sama hanya beberapa kata saja. 

Akhir-akhir ini orang-orang terlalu serius melihat dunia hiburan. Copyright seharusnya ditujukan kepada orang-orang yang menyanyikan ulang lagu (cover) tanpa pemberitahuan dari pihak terkait (yang dicover). Maksud saya, hei.. Via Vallen apa kabar.

Menurut saya orang-orang seperti Kekeyi ini akan selalu ada di dunia hiburan dan terus tumbuh selama internet masih ada. Tinggal melihat respon orang-orang menanggapi dengan cara yang berbeda. 

Kembali lagi ke diri masing-masing asumsi setiap orang bisa saja berbeda. Pandangan setiap orang terhadap dunia hiburan kadang berbeda. Tanggapan semua orang menanggapi kelucuan tidak selalu sama. Selama itu tidak merendahkan fisik mungkin akan baik-baik saja.

Saya berharap kehidupan bisa ditukar, antara Kekeyi dan Via Vallen.

Komentar