Charles Darwin VS Covid-19



Saya mengenal Darwin sudah lebih 10 tahun yang lalu. Tidak kenal dekat, hanya saja tahu namanya dan ingat teorinya tentang seleksi alam. Waktu Madrasah saya mengenal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, saya diajarkan tentang bentuk fisik binatang yang bisa berubah bentuk ditempat-tempat yang berbeda.

Saya ingat sekali dibuku mata pelajaran itu ada bentuk paruh burung yang berbeda-beda, padahal nama burungnya sama. Bentuk paruh burung itu untuk mencari makan, dibeberapa tempat lainnya bentuk paruhnya dikatakan makin mengecil. Kata guru saya itu adalah proses seleksi alam agar burung tersebut bisa bertahan hidup dengan cara memakan biji-bijian yang ukurannya kecil dan berbeda-beda disetiap pohon.

Sekarang, di situasi seperti ini, saya tahu persis apa yang dimaksud Robert Charles Darwin dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species. Saya mungkin akan mengetahui kenyataannya dalam waktu dekat. Tidak akan lama lagi semua spesies saya akan di seleksi oleh alam. Semua yang kuat akan tetap hidup untuk beradaptasi dan yang lemah akan ditelan oleh alam.

Beberapa tahun lagi, spesies saya perlahan akan berevolusi entah itu dimulai dari sistem imun, integumen, muskulus atau yang lebih ekstremnya beberapa organ vital manusia seperti organ paru dan jantung akan perlahan menyesuaikan dengan lingkungan saat ini hingga beratus-ratus tahun sampai seleksi alam berikutnya datang.

Contoh kecil perubahan bentuk manusia saat ini dapat dilihat pada jari tangan Anda yang terlalu sering memegang gadget/controller/device/smartphone dll sehingga menimbulkan perubahan bentuk jari-jari yang membengkok jika saraf perifer tubuh Anda mencoba meluruskannya. Cek saja.

Semoga saja saya bisa melihat dengan mata kepala saya sendiri teori-teori Ilmuwan lainnya terbukti dalam beberapa tahun yang akan datang.


Komentar